NEW NORMAL SEKTOR PARIWISATA PASCA PANDEMI

Dilansir dari berbagai sumber, bahwa akan muncul perubahan trend positif di era new normal. Khususnya pada sektor pariwisata dunia dan Indonesia. Perubahan ini akan secara positif disambut oleh stakeholder dan insan pariwisata Indonesia untuk menyiapkan diri sejak dini.

Program Kementerian untuk menghadapi era new normal

Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif akan menyiapkan destinasi menyesuaikan dengan keadaan new normal. Obyek wisata dengan segala fasilitasnya menyiapkan aspek kesehatan dan kemanan. Selain itu juga mengedepankan prinsip wisata keberlanjutan. Sehingga setelah pandemi usai, semuanya telah siap menyambut kedatangan para wisatawan dengan tren yang baru.

Menurut Sekretaris Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, pemerintah akan memberikan tiga tahapan dalam menangani covid-19. Yaitu tahap tanggap darurat, tahap pemulihan dan normalisasi. Pemerintah juga telah menyiapkan anggaran untuk membiayai program khusus selama tahap tanggap darurat covid-19.

Giri menyampaikan dalam diskusi virtual dengan tema Industry Roundtable Tourism  and Hospitality Industry Perspective bahwa ada realokasi anggaran untuk berbagai macam program yang bersifat mendukung selama masa pandemic ini belum reda.

Seorang pengamat pariwisata mengungkapkan bahwa setelah pandemi secara berangsur-angsur usai, semua orang akan masuk ke kondisi yang new normal. Pak Ikram yang juga seorang dosen Ekonomi Islam Universitas Padjajaran dalam sebuah diskusi online pada sabtu 9 mei 2020. Pak Ikram saat ini juga sedang menempuh pendidikan doktor bidang Hospitality at Tourism Management di Universitas od Surrey, Inggris. Ia menambakan bahwa pada kondisi new normal nanti masyarakat masih ingin berwisata dengan beberapa hal atau kebiasaan yang berubah.

Ada beberapa kebutuhan yang berbeda saat berwisata di kondisi new normal pasca pandemi covid19. Sarana transportasi haruslah menerapkan standar kebersihan dan kesehatan lebih detail dan lengkap. Fasilitas dan juga layanan di penginapan dan restoran akan memberlakukan self service atau self check in. Yakni terhadap konsumen dengan terus mengedepankan higienitas.

Kata pak Ikram lagi juga bahwa standart kebersihan, kesehatan, kenyamanan, dan keamanan untuk para pelanggan. Standar ini menjadi lebih tinggi dari masa sebelum covid19. Sementara untuk industri hiburan akan membuat inovasi baru yaitu mengadakan konser virtual atau konser. Penonton tinggal berada di mobil atau di rumah masing-masing dengan koneksi internet yang full kecepatan dari awal konser hingga akhir.

Yang akan berubah lagi adalah nanti di new normal pasca pandemi adalah pembatasan jumlah wisatawan dan sebuah destinasi dalam satu waktu. Nantinya akan disadari bahwa overtourism memberikan dampak yang cukup buruk terhadap kerusakan lingkungan. Terlebih jika destinasi wisata tersebut adalah destinasi wisata alam yang mana suatu saat membutuhkan waktu untuk perbaikan dan keberlanjutan secara alami.

Justru setelah pandemi corona ini usai maka kondisi destinasi wisata alam mengalami kekosongan. Dan juga memiliki waktu khusus untuk menjadi lebih baik dan asri. Sehingga akan tetap menarih hati para wisatawan yang sudah lama tidak keluar untuk bepergian dan berwisata alam.

Itu untuk pariwisata di Indonesia yaaa. Lalau bagaimana dengan kondisi atau sektor pariwisata di dunia?

Dunia juga akan mengalami era new normal setelah covid19 berakhir. Beragam sektor telah mempersiapkan hal tersebut termasuk sektor bidang pariwisata. Kita akan lihat apa yang akan terjadi dengan sektor parwisata di dunia

Ada delapan hal yang mungkin terjadi di era new normal pasca pandemi covid19

Ditulis oleh CNN Indonesia ada 8 hal yang memungkinkan terjadi di industri wisata usai corona. Apa sajakah itu, mari kita ulas satu persatu

Sektor pariwisata dunia akan segera bangkit dari keterpurukan selama covid19. Begitu juga sektor pariwisata Indonesia.

Menurut Adam Blake, orang-orang masih memiliki keinginan untuk bepergian. Akan tetapi mereka akan jauh lebih berhati-hati. Adam Blake adalah seorang professor ekonomi dan kepala penelitian di Departemen Pariwisata dan Perhotelan Universitas Bournemouth Inggris.

Adam juga berpendapat bahwa para pelancong  juga akan sangat serius menyiapkan kondisi fisik dan mental sebelum melakukan perjalanan. Beberapa analis juga mengungkan bahwa promosi dengan bentuk diskon harga setelah pandemi usai, bisa secara mudah menaikkan angka kunjungan wisatawan.

Berikut ini delapan hal yang akan terjadi pada sektor pariwisata dunia setelah masa pandemi covid 19 usai

Tarif kapal pesiar lebih murah di era new normal

Seorang professor bisnis di Hotel School Cornell University di Ithaca, New Yor mengungkapkan bahwa sektor wisata kapal pesiar adalah industri yang paling terdampak selama dan sesudah pandemi covid19.

Mereka memiliki tantangan untuk menarik wisatawan kembali untuk bisa menggunakan jasa kapal pesiar.

Cristoper Anderson memberika saran kepada pengusaha kapal pesiar untuk menata ulang ruangan di deck atau kapal supaya lebih luas. Kemudian juga dapat diberlakukan pembatasan jumlah penumpang kapal. Sehingga para pelanggan percaya dengan adanya keamanan yang dibangun untuk tidak menularkan virus.

Pelayanan makanan juga dapat diberlakukan dengan menu ala carte  tidak secara prasmanan atau buffet. Ini dilakukan juga untuk menghindari kerumunan orang dan penularan virus

Kebersihan menjadi masalah utama

Seluruh pengelola dan karyawan di destinasi wisata, kapal pesiar, penginapan harus mengubah cara untuk memantau standart kebersihan.

Berikan kepercayaan pada para pelanggan bahwa servis dan fasilitas yang disediakan adalah benar-benar memperhatikan keamanan dan kebersihan dengan baik dan benar.

Selain itu pengusaha armada juga dapat menunjukkan bahwa pelayanan armada yang mereka sediakan adalah armada yang benar-benar baik dan bersih. Hal-hal menyangkut kebersihan ini dapat juga ditunjukkan dengan menyediakan hand-sanitizer di beberapa tempat. Disinfektasi secara berkala juga dapat diberlakukan di tempat tertentu untuk lebih meningkatkan kesehatan serta kepercayaan pada pelanggan.  

Tarif Hotel / penginapan akan diskon besar besaran

Tarif hotel di Amerika telah mengalami kemerosotan sejak tanggal 21 Maret 2020 hingga 30 persen. Walaupun seiring berjalanannya waktu nanti aka nada kenaikan kembali.

Wisatawan akan lebih memilih hotel daripada hunian sewa

Wisatawan di era new normal pasca pandemi codiv19 ini akan merubah pola pikir dan kebiasaannya. Yakni untuk lebih percaya dan nyaman tinggal di hotel ketimbang di hunian sewa atau homestay.

Hotel akan jauh lebih laku dibandingkan persewaaan penginapan terlebih pelayanan sewa yang tidak private . Dan menggabungkan dengan turis atau penyewa yang lain.

Tarif penerbangan turun

Orang akan lebih percaya untuk melakuka perjalanan dengan pesawat yang tidak begitu banyak orang atau penumpang. Menurut pakar bisnis jika perusahaan penerbangan dapat mengurangi jumlah seat dalam pesawat. Hal ini bertujuan agar pelanggan lebih nyaman untuk menggunakan jasa penerbangan yang tidak banyak penumpang.

Beberapa maskapai juga mmangkas beberapa biaya seperti meals selama dalam pesawat.

Perjalanan dalam rangka bisnis akan mendongkrak maskapai

Interaksi atau rapat secara langsung akan mendongkrak kembali penjualan tiket penerbangan. Hal ini dibutuhkan bagi para pengguna jasa penerbangan yang berada di lini perjalana bisnis. Walupun beberapa perusahaan tetap menggunalan layanan virtual meeting untuk berinteraksi.

Hak pengguna jasa transportasi lebih fleksible

Hingga tahun depan kemungkinan untuk pembatalan dan pengembalian tiket penerbangan masih menggunakan aturan yang longgar.

Tren ramah lingkungan dan berkelanjutan

Sama seperti yang bakalan terjadi di Indonesia yaitu perjalanan yang bertanggungjawab dan lebih etis terhadap lingkungan dan keberlanjutannya akan terbangun.

Demikianlah ulasan dari kami. Semoga bermanfat. Terus terapkan hidup bersih dan menjaga asupan dengan makanan yang bergisi. Semoga pandemi ini segera berlalu. Sampai jumpa di artikel Eksotika Indonesia berikutnya^^

 
© eksotika indonesia