Kira-kira apa yang ada di benak kamu ketika mendengar kata Nepal. Pemandangan alam pegunungan yang sejuk serta dapat melihat spesies langka merupakan keistimewaan yang dimiliki Nepal. Selain itu, pemandangan rumah penduduk di lereng juga menjadi salah satu daya tarik yang dimiliki Nepal. Tak heran banyak turis yang datang ke Nepal untuk menikmati keeksotisan alam dan juga spot fotografi. Untuk pergi ke Nepal tidaklah gratis, perlu biaya dan juga persiapan.
Tenang sobat traveller, ternyata di Indonesia juga terdapat sebuah tempat wisata yang menyajikan pemandangan mirip dengan Negara Nepal. Terletak di Magelang, Jawa Tengah, tepatnya di Dusun Butuh Magelang. Orang-orang memberinya julukan Nepal Van Java, yang tak lain karena tempat wisata ini memang benar-benar mirip dengan Negara Nepal. Sesuai dengan julukannya, Desa Butuh menampilkan pemandangan rumah-rumah penduduk di lereng yang terlihat seperti bertumpuk-tumpuk. Pemandangan seperti ini, sama persis seperti di Negara Nepal.
Di Nepal, pemandangan rumah penduduk yang unik dengan latar Gunung Everest. Hampir mirip dengan Nepal Van Java, pemandangan rumah penduduk terlihat seperti bertumpuk-tumpuk dengan latar belakang Gunung Sumbing. Dua pemandangan yang sama namun di negara yang berbeda. Kamu tak perlu pergi jauh-jauh ke Nepal untuk mendapatkan view ini. Cukup datang ke Desa Butuh, kamu mendapatkan view yang hampir sama seperti di Nepal. Dan yang paling penting budget yang kamu keluarkan tidak menguras dompet.
View menakjubkan di Nepal Van Java
Di bulan april hingga juni pemandangan awan punthuk dapat kamu lihat dengan jelas. Namun, untuk dapat melihat awan ini kamu harus datang ke Nepal Van Java sebelum pukul 5 pagi. Bagian sebagian orang pemandangan awan punthuk ini disebut ombak awan. Kamu dapat melihat di pos pendakian pertama Gunung Sumbing dari Punthuk Nepal. Karena kejadian seperti ini hanya dapat disaksikan di bulan april hingga juni. Maka jangan lupa untuk mengabadikan momen, baik dengan berfoto maupun mengambil vidio. Foto yang kamu ambil dapat kamu share di media sosial. Dengan begitu, kamu berkontribusi memperkenalkan Nepal Van Java kepada khalayak ramai.
Selain dapat melihat ombak awan, kamu juga dapat melihat sunrise diantara ombak awan tersebut. Bagi pemburu sunrise pemandangan seperti ini harus diabadikan. Apalagi matahari pagi yang muncul tepat berada di tengah diantara ombak awan. Sungguh pemandangan alam yang tidak akan pernah terlupakan. Spot ini menjadi spot fotogenik yang diburu oleh wisatawan asing maupun wisatawan nusantara. Dan perlu diingat, jangan datang ke Nepal Van Java di musim penghujan karena kamu tidak bisa menjumpai pemandangan ini.
Untuk dapat menuju ke gapura Punthuk Nepal diperlukan usaha yang cukup. Pasalnya, jalanan yang dilalui cukup menanjak. Sehingga, jangan terlalu banyak membawa barang bawaan karena dapat merepotkan diri sendiri. Jika tak ingin bersusah payah, kamu dapat naik ojek dengan tarif yang cukup murah. Hanya Rp. 20.000 / orang sekali jalan. Karena jalanan yang dilalui cukup ekstrim maka berpegang eratlah pada bangku motor. Dan juga mendengarkan instruksi dari pengendara. Jangan segan untuk bertanya seputar informasi yang dimiliki Desa Butuh. Pengendara akan menjawab dengan senang hati.
Memang sedikit menakutkan naik ojek dengan kondisi jalan yang cukup ekstrim. Namun, selama diperjalanan pengendara akan selalu mengajak komunikasi penumpang. Sehingga rasa takut diperjalanan sedikit berkurang. Selama di perjalanan kamu dapat melihat perkebunan warga yang ditanami sayur mayur. Tidak akan kamu lihat di kota besar pemandangan seperti ini. Untuk sampai ke Punthuk Nepal dibutuhkan waktu sekitar 15 menit. Akan terasa lama jika kamu tidak menikmati perjalanannya. Saat sampai di Punthuk Nepal, rasa ketakutan akan sirna seketika. Disuguhkan dengan pemandangan yang memanjakan mata mampu membius rasa ketakutan.
Setelah sampai spot tersebut rasa lelah dan takut akan terbayarkan. Nikmati waktu sepuasnya selama berada di Nepal Van Java ini. Apalagi saat kamu menjumpai view ombak awan di pagi hari. Ombak awan ini hanya dapat dinikmati di bulan tertentu. Sehingga, saat kamu menjumpainya manfaatkan waktumu dengan sebaik-baiknya. Jangan terlalu terburu-buru saat berada di Nepal Van Java. Kapan lagi bisa menikmati moment seperti ini. Setelah dirasa cukup puas dan matahari sudah terang, kamu langsung bisa turun kebawah.
Ada 2 alternatif pilihan untuk turun kebawah. Yang pertama naik gojek dengan membayar Rp. 20.000 per orang atau turun dengan berjalanan kaki. Jikalau kamu memilih dengan berjalan kaki, menurut saya itu adalah pilihan yang tepat. Udara di pagi hari sangat segar dan bagus untuk kesehatan tubuh. Selama di perjalanan kamu akan menjumpai beberapa warga yang telah memulai aktivitasnya. Dan yang paling sering dijumpai merupakan warga lansia. Sebagian besar warga lansia di desa ini bekerja di ladang. Tak heran, jika di pagi hari mereka sudah memulai beraktivitas.
Warga di Desa Butuh sangat ramah ketika bertemu dengan wisatawan. Saat kamu turun ke bawah berjalan kaki lalu berjumpa beberapa warga mereka akan menyapa. Biasanya mereka menyapa menggunakan Bahasa Jawa. Untuk kamu yang tidak paham bagaimana menjawabnya cukup tampilkan garis lurus saat senyum. Para lansia menggarap ladang merupakan hal yang wajar di desa ini. Di usia mereka yang sudah senja, mereka tetap semangat untuk bekerja. Para penghuni Desa Butuh mayoritas lansia. Tak jarang, saat kamu berpapasan dengen mereka, biasanya mereka membawa sakarung pupuk serta peralatan berkebun.
Saat era new normal nanti, kamu dapat mengunjungi Desa Butuh untuk liburan melepas penat. Perlu diketahui, era new normal bukan bearti kamu bebas tidak menerapkan protokol covid. Justru di era new normal nanti, kamu wajib untuk menaati protokol covid-19. Dengan menerapkan protokol kesehatan covid-19 secara tidak langsung berkontribusi menjaga diri sendiri maupun orang lain. Seperti memakai masker sesuai standar, jaga jarak minimal 1 meter, mencuci tangan dengan sabun atau menggunakan handsanitizer. Sudah sehat bukan bearti tidak akan terkena virus. Oleh karena itu, jaga kesehatan agar terhindar dari virus berbahaya ini. Seperti kata pepatah, lebih baik mencegah daripada mengobati.
Sedikit info, belum lama ini dikonfirmasi bahwa Desa Butuh ditutup untuk sementara waktu yang tidak dapat ditentukan. Menurut pengelola wisata Dusun Butuh, Setiyono mengatakan, penutupan ini dilakukan untuk penataan, penertiban dan penyesuaian tiket. Sembari menunggu Nepal Van Java dibuka kembali, kamu dapat berkunjung ke tempat wisata lainnya bersama tour kami jogjakartour.com. Wisata lain di Magelang yang tak kalah cantik dari Nepal Van Java ini, salah satunya Svargabumi Borobudur. Tempat wisata hits dan baru di Magelang. Menampilkan spot foto instagrammable serta suasana tempat wisata sejuk.